Jumat, 14 Juni 2013

PELUANG BISNIS PEMBAYARAN ONLINE

   

Pembayaran via internet: Fee recehannya segudang

Usaha jasa perantara pembayaran online menjanjikan laba besar. Pelaku usaha ini mengaku bisa mengembalikan modal yang telah mereka keluarkan kurang dari satu tahun. Dengan biaya operasional yang kecil, untung pun bisa maksimal.

Kemajuan transaksi pembayaran via internet (online) telah melahirkan beragam peluang usaha baru. Salah satu usaha yang tengah marak saat ini adalah penyediaan jasa perantara pembayaran online atau payment point online bank (PPOB).

Jangan keburu bingung. Tak serumit namanya, usaha ini sebenarnya sangat sederhana.  Gampangnya, pengusaha PPOB menjadi perantara pembayaran untuk aneka tagihan seperti listrik, air, pulsa, televisi berbayar, ataupun pinjaman dari multifinance. Dus, ketimbang harus repot mengantre di bank atau loket pembayaran, konsumen bisa membereskan semua tagihannya via PPOB. Cepat dan praktis!

Pengusaha PPOB bisa menyediakan jasa itu karena mereka memiliki kerja sama dengan perusahaan yang mengeluarkan tagihan atau sering disebut biller. Bermodal kerja sama itu, mereka memperoleh akses terhadap data pelanggan si biller. Agar bisa melakukan pembayaran secara online, biasanya, PPOB juga memiliki kerja sama dengan bank.

Peminat layanan ini cukup tinggi, lo. Tengok saja jumlah anggota (member) fastpay.co.id yang mencapai 37.000. Padahal, fastpay.co.id yang berada di bawah naungan PT Bimasakti Multiwealth baru memulai usahanya pertengahan 2010.
Manajer fastpay.co.id Bagus Cahyono bercerita, peminat jasa perantara pembayaran ini berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Di Jawa, pelanggan fastpay tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi alias kawasan Jabodetabek, serta Jawa Barat.

Di luar Pulau Jawa, pelanggan fastpay.co.id ada di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Menurut Bagus, jenis layanan yang paling banyak dimanfaatkan oleh pelanggannya adalah pembayaran tagihan PLN, telepon, pembayaran pulsa, serta pembelian tiket kereta api.

Cerita Bagus itu menggambarkan betapa besarnya potensi pasar bisnis ini. Daya tarik lainnya adalah kebutuhan modal yang tak besar. “Usaha ini juga menjanjikan modal cepat kembali. Tidak sampai satu tahun,” kata Ditto.

 Menjadi agen

Anda tertarik untuk menjajal usaha ini? Berdasar ulasan tersebut, tampak, ada dua pilihan usaha untuk Anda: menjadi pengusaha PPOB atau cukup menjadi agen.

Yang termudah, tentu, menjadi agen atau member PPOB yang sudah beroperasi. Dengan sedikit modal duit dan kemauan, Anda sudah bisa menjadi agen PPOB.

Calon agen, mitra, atau member bisa mendaftar langsung mendaftar melalui website setiap PPOB. Ada biaya pendaftaran, tapi murah. Rata-rata, PPOB memungut biaya berkisar Rp 350.000 hingga Rp 500.000. Perusahaan PPOB akan memanfaatkan uang pendaftaran itu sebagai deposit yang bisa ditarik kembali.

Setelah membayar, Anda akan memperoleh kode agen serta username dan kata kunci (password) untuk mengakses sistem pembayaran yang disediakan PPOB. Nah, begitu, urusan pendaftaran beres, agen atau member sudah bisa menerima pembayaran tagihan dari para konsumen.

Karena proses pembayaran dilakukan secara online (web based), tentu saja, Anda harus memiliki komputer yang terkoneksi dengan internet. Agar bisa memberikan bukti pembayaran kepada konsumen, agen juga mesti memiliki printer.

Di tahap awal operasi, sebaiknya, Anda juga mengalokasikan dana untuk promosi. Misalnya untuk membuat spanduk atau brosur.

Bagaimana dengan tempat usaha? Inilah enaknya menjadi agen. Anda tidak memerlukan tempat usaha yang khusus untuk membuka loket pembayaran. Agen bisa beroperasi di mana saja, termasuk di rumah.

Jumlah karyawan juga tak perlu banyak-banyak. “Tidak perlu karyawan banyak. Cukup satu saja,” kata Ditto.

Lantas dari mana sumber pendapatannya? Anda akan mendapatkan pembagian fee dari PPOB untuk setiap transaksi pembayaran. Perlu dicatat, besar fee untuk setiap transaksi tidak sama.

Ambil contoh di ppobnusantara.com. Untuk pembayaran tagihan rekening listrik, agen memperoleh fee Rp 1.000 per transaksi, tagihan telepon Rp 1.250, tagihan air ledeng Rp 1.500, televisi berbayar Rp 1.500, dan isi ulang pulsa Rp 500 per transaksi. Fee terbesar berasal dari penjualan tiket pesawat, yakni mencapai sekitar Rp 10.000 per transaksi. “Makin mahal tiketnya, makin besar pula fee-nya,” ujar Ditto.

Setelah itu, rumus matematika yang akan bekerja. Semakin banyak transaksi yang Anda layani, semakin besar pula fee yang Anda kantongi.

Agar menggaet banyak pelanggan Anda harus rajin berpromosi melalui mulut ke mulut. Yang tak kalah penting, Anda harus rajin meyakinkan pelanggan bahwa transaksi Anda resmi dan aman. “Karena agen kami kebanyakan di daerah pinggir kota yang jarang fasilitas ATM atau perbankan, promosi mulut ke mulut cukup ampuh,” tambah Ditto.


PENDAFTARAN AGEN PPOB FASTPAY DISELURUH INDONESIA

HUBUNGI :
Call : 081350927974
SMS : 085376939686
PIN BB : 2674E424